Beranda | Artikel
Tafsir Ali Imran Ayat 85 – Allah Tidak Menerima Agama Selain Islam
Senin, 4 September 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yala Kurnaedi

Tafsir Ali Imran Ayat 85 – Allah Tidak Menerima Agama Selain Islam adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Ayat-Ayat Ahkam. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Kamis, 14 Safar 1445 H / 31 Agustus  2023 M.

Tafsir Ali Imran Ayat 85 – Allah Tidak Menerima Agama Selain Islam

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ ‎﴿٨٥﴾

“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya. Dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 85)

Pada ayat yang mulia ini, ada lima hukum yang bisa kita ambil, yaitu:

Definisi Islam

Islam artinya berserah diri dan tunduk kepada Allah dengan cara mentauhidkanNya dan mentaatiNya, dan berlepas diri dari kesyirikan dan orang-orangnya. Ini adalah arti dan makna dari Islam.

Batil mengikuti agama selain Islam

Diambil dari ayat yang mulia ini tentang batilnya mengikuti seluruh agama selain agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Yakni batilnya agama yang telah dimansukh (dihapus). Sesungguhnya tidak boleh beramal dengan sesuatu yang sudah dihapus. Karena sama saja berarti mengamalkan syariat yang waktunya sudah habis. Maka orang yang melakukan demikian sama berarti tidak berada diatas agama.

Wajib mengikuti agama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Wajib bagi Ahlul Kitab untuk mengikuti agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena agama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Islam. Adapun agama selain agamanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak dianggap agama Islam. Karena sudah dimansukh dan habis waktunya. Dan semua penduduk dunia diperintah untuk mengikuti Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Orang yang meninggal di atas agama selain Islam

Orang yang meninggal di atas agama selain agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka dia termasuk dari penduduk api neraka. Karena Allah Ta’ala berfirman:

…فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Tidak akan diterima darinya, dan dia di akhirat kelak termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 85)

Dan Allah juga berfirman dalam surah Al-Maidah ayat yang ke-72:

…إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya siapa saja yang menyekutukan Allah, maka Allah haramkan atasnya surga, tempatnya di neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 72)

Dan Allah berfirman tentang api neraka di dalam surah Al-Baqarah ayat 24:

…أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Neraka itu sudah disiapkan untuk orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah[2]: 24)

Maka barangsiapa yang menginginkan keselamatan di akhirat kelak, maka hendaknya dia berpegang teguh dengan agama yang agung ini, agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Tertolaknya semua bid’ah

Diambil dari ayat yang mulia ini, tertolaknya semua bid’ah dan perkara-perkara yang baru. Karena perkara-perkara yang baru itu bukan dari agama Islam. Walaupun orang yang melakukannya mengklaim bahwa dia itu sedang melakukan taqarrub kepada Allah, dia mengklaim berada diatas ketaatan, dan dia menginginkan kebaikan. Karena beribadah dengan perkara-perkara yang baru, hal-hal yang bid’ah, ini akan menjadikannya di akhirat kelak termasuk orang yang merugikan. Karena itu bukan dari agama Islam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa yang beramal dengan amalan yang tidak ada contoh dari kami, maka tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihat: Hadits Arbain Ke 5 – Hadits Tentang Bid’ah

Dan Rasul kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:

وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.

“Hati-hatilah dari perkara yang baru, karena perkara yang baru itu bid’ah. Dan setiap bid’ah itu kesesatan.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan yang lainnya)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53281-tafsir-ali-imran-ayat-85-allah-tidak-menerima-agama-selain-islam/